STRATEGI RSI DAN DONCHIAN

Setiap kali suatu tren muncul, biasanya banyak trader akan mulai bertransaksi. Dengan menggunakan Relative Strength Index (RSI) dan  Donchian Channel (DNC), Anda dapat mengetahui apakah tren yang berlangsung saat ini sedang kehilangan momentum, sehingga dapat diprediksi adanya pembalikan, ataukah masih berlanjut.

Di samping itu, dalam setiap transaksi, peranan emosi juga turut menentukan sikap trader. Salah satu emosi yang kuat adalah takut kehilangan sesuatu. Hal ini biasanya terjadi ketika pasar bergerak dalam tren yang besar. Pada saat itu, para trader melihat tren dan akan mencoba mengambil peruntungan dengan melawan tren tersebut. Jika tren masih kuat, trader bisa dalam posisi open untuk memasuki perdagangan secara membabi buta sampai bisa balik modal.

Nah, pasar FX, akhir-akhir ini, memiliki tren yang kuat. Namun, apakah ini suatu awal dari tren yang lebih besar ataukah suatu akhir sebelum terjadi pembalikan? Hari ini, kita akan menggunakan analisis teknis untuk membantu menentukan apakah trading Anda perlu diperpanjang atau perlu dikoreksi. Alat yang digunakan adalah RSI (Relative Strength Index) dan Donchian channel.

Relative Strength Index (RSI)
RSI adalah salah satu alat yang paling populer di antara para trader. Alat ini dapat memberikan sinyal ketika harga menjadi overbought dan oversold. Namun, salah satu kesalahpahaman terbesar dari osilator adalah bahwa jika harga overbought, maka kita harus menjual. Oleh karena itu, salah satu kunci osilator adalah untuk menyaring sinyal dalam suatu arah tren. Ini dimungkinkan dan anda bisa fokus pada sinyal divergen dengan menggunakan RSI.

Apa perbedaannya RSI divergen dan RSI biasa?
RSI divergence hanya digunakan ketika Anda melihat harga lebih tinggi pada harga biasa, namun berada di titik yang lebih rendah pada indikator RSI. Ini merupakan suatu indikasi bahwa tren akan melakukan koreksi.




Perhatikan bagaimana harga di atas terus bergerak tinggi sedangkan RSI tidak menciptakan grafik yang tinggi. Ini berarti ada dua kemungkinan, terjadi koreksi atau tren tetap terus. Untuk mempermudah konsep ini, bayangkan Anda sedang mengendarai mobil lalu mobil Anda kehabisan bahan bakar. Meskipun tidak ada bahan bakar di tangki, mobil masih bergerak maju meskipun kecepatannya menurun dan pada akhirnya berhenti. Pada dasarnya, momentum di belakang mobil itu hilang dan membuat mobil bergerak semakin lambat sebelum akhirnya berhenti.

Cara menganalisa grafik forex kurang lebih sama seperti ilustrasi mobil tadi. Harga bergerak dalam tren yang kuat sebelum berbalik arah dan membuat pasar kehilangan momentum. Namun, meskipun momentum melambat, harga masih bergerak lebih tinggi lagi sampai benar - benar berhenti.

Osilator RSI dapat membantu kita untuk melihat apakah pasar akan kehilangan momentum dan beresiko melakukan koreksi. Setelah memahami hal ini, sekarang Anda akan mengetahui kapan saatnya memasuki tren, kapan harus menunggu di zona penyangga, atau kapan melakukan breakout harga terbaru.

Menggunakan Donchian untuk memasuki Trend
Kita tidak pernah tahu seberapa pasti kapan koreksi akan terjadi atau kapan tren baru berkembang sehingga menjadi downside. Oleh karena itu, kita akan menggunakan Channel Donchian untuk menunjukkan suatu koreksi telah cukup dalam dan kemungkinan besar akan segera berbalik.

Misalnya, letakkan Donchian channel pada grafik 4 jam dengan 55 nilai inputan. Meskipun harga masih dalam kondisi uptrend, kita bisa memprediksi bahwa pasar akan bergerak turun ketika Channel Donchian bawah ditembus.



Oleh karena itu, setelah channel yang lebih rendah tercapai, kita menunggu hingga harga mencapai saluran atas untuk memicu entri. Dapat disimpulkan bahwa Donchian Channel menawarkan dua langkah proses obyektif dengan manfaat yaitu 'menahan' kita agar tidak terlalu mengejar trading. Dalam kondisi uptrend, Anda disarankan untuk menunggu sampai harga menembus saluran yang lebih rendah. Setelah itu, masukkan entri pada saat harga bergerak 1 pip di atas saluran bagian atas.
STRATEGI RSI DAN DONCHIAN Rating: 4.5 Diposkan Oleh: blogging

Tidak ada komentar:

Posting Komentar