BUY THE DIP DAN SELL THE RALLY

Pada umumnya kita akan membeli sebuah barang bila harganya murah dan menjualnya bila harganya telah tinggi. Jika Anda tahu harga barang yang akan Anda beli hari ini besok akan turun, maka Anda tentu akan menunggu hingga besok untuk membelinya. Demikian pula jika Anda tahu harga barang yang akan Anda jual besok akan lebih tinggi, tidak ada salahnya Anda menunggu hingga besok. 

Dalam trading, baik di pasar forex, saham, komoditi atau futures, trader selalu berusaha untuk beli pada harga yang diperkirakan paling rendah dan jual pada harga yang diperkirakan paling tinggi. Istilah ini lazim disebut dengan buy the dip, sell the rally. Artikel ini akan membahas cara menentukan momentum atau waktu yang tepat untuk buy pada harga terendah atau sell pada harga tertinggi.

Jika Anda belum tahu akan buy the dip atau sell the rally, berikut 3 tahapan untuk melakukannya:
1. Menentukan arah trend
2. Memilih indikator oscillator
3. Menyaring sinyal sesuai dengan arah trend yang sedang terjadi

Menentukan arah trend
Ketika harga pasar bergerak dalam arah uptrend ataupun downtrend, terdapat titik-titik swing (swing points) yang merupakan titik-titik referensi untuk identifikasi arah trend. Cara yang paling dasar untuk menentukan trend adalah dengan melihat pola yang dibentuk oleh titik-titik swing. 

Untuk uptrend titik-titik swing akan membentuk pola higher high atau level high yang lebih tinggi dari level high sebelumnya dan higher low atau level low yang lebih tinggi dari level low sebelumnya. Untuk downtrend titik-titik swing akan membentuk pola lower high atau level high yang lebih rendah dari level high sebelumnya dan lower low atau level low yang lebih rendah dari level low sebelumnya.

Memilih indikator oscillator
Indikator oscillator digunakan untuk mengetahui level overbought (jenuh beli) dan oversold (jenuh jual). Pada level-level tersebut ada kemungkinan harga akan mengalami koreksi. Indikator oscillator yang sering digunakan adalah RSI, MACDdan stochastic. Pilihlah satu diantaranya yang paling cocok atau yang biasa Anda gunakan.

Menyaring sinyal sesuai dengan arah trend yang sedang terjadi
Setelah arah trend diketahui, tentunya Anda akan membuka satu posisi saja (buy atau sell) setelah pergerakan harga mengalami koreksi. Misal ketika uptrend Anda hanya ingin membuka posisi buy pada setiap kali level terendah muncul, dan ketika downtrend Anda hanya sell setiap kali pada level tertingginya. Untuk mengetahui titik-titik buying atau selling Anda bisa menyaring pergerakan harga tersebut dengan indikator oscillator. 
Berikut contoh pada pergerakan harga yang sedang uptrend dengan indikator RSI sebagai penyaringnya:

Pada contoh diatas Anda bisa entry buy pada level yang terendah (buy the dip) dengan konfirmasi level-level oversold indikator RSI. Sebaliknya untuk pergerakan harga downtrend, Anda akan entry sell pada level tertinggi (sell the rally) dengan konfirmasi level-level oversold indikator RSI.


BUY THE DIP DAN SELL THE RALLY Rating: 4.5 Diposkan Oleh: blogging

Tidak ada komentar:

Posting Komentar