BURUH, PERAN VITAL PEREKONOMIAN

Berita seputar dunia tenaga kerja adalah indikator krusial yang patut diperhatikan semua pelaku pasar. Mengapa? Jika dibandingkan dengan indikator ekonomi lain, berita ini memberi efek terbesar terhadap pergerakan harga di pasar saham dan obligasi.

Keterkaitannya berawal dari tingkat pendapatan seseorang dalam satuan masyarakat, kemudian rumah tangga, hingga wilayah dan negara. Informasi tenaga kerja bisa membantu proyeksi tingkat aktivitas perekonomian suatu negara di masa yang akan datang. Jika berbicara mengenai pendapatan seorang pekerja, maka dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi upah dan gaji pekerja, maka daya konsumsi juga kian meningkat. Begitu pula sebaliknya, minimnya ladang pekerjaan mengindikasikan penurunan pengeluaran konsumsi publik. 

Sebagaimana telah kita ketahui, pengeluaran belanja rumah tangga memiliki rasio kontribusi sebesar 2/3 dari total output komponen konsumsi nasional. Tidak heran, indikator tenaga kerja sangat dicermati oleh pelaku pasar investasi. Kali ini, saya akan memfokuskan ulasan pada data tenaga kerja Amerika Serikat (AS) yang memiliki pengaruh besar bagi sektor finansial global. 

Laporan tingkat pengangguran AS dikategorikan ke dalam 2 macam data, yaitu Survei Rumah Tangga dan Survei Perusahaan (Payroll). Hasil data keduanya menggambarkan perkembangan bursa tenaga kerja secara khusus dan kemakmuran ekonomi secara umum. 

Sektor Rumah Tangga Setiap bulannya, tidak kurang dari 60.000 rumah tangga disurvei untuk mendata jumlah populasi individu yang bekerja, baik dalam bidang pertanian, bisnis dan perkantoran serta kalangan profesional. Termasuk di dalamnya adalah warga yang bekerja dan berdomisili di luar negeri. Umumnya, tingkat partisipasi pada survei rumah tangga mencapai angka 97% dari total populasi. Artinya, jika rumah tangga yang disurvei sebanyak 60.000, maka sekitar 58.200 di antaranya memberi jawaban akurat. Sementara sisanya berjumlah 1.800 mencerminkan tingkat signifikansi di bawah 50%. Berdasarkan informasi ini, dapat dibuat kalkulasi berapa banyak orang yang memiliki pekerjaan saat ini, dengan memakai rumusan sederhana sebagai berikut : Jumlah orang tidak bekerja (usia > 16 thn) = unemployment rate Jumlah orang yang bekerja (usia > 16 thn) 
Contoh : jika jumlah usia produktif bekerja sebanyak 100 juta jiwa dan yang tidak bekerja berjumlah 5 juta jiwa, maka angka persentase unemployment rate = 5% 

Sektor Perusahaan Informasi data berikutnya ditujukan pada pelaku bisnis dan pengusaha yang bergerak di bidang usaha penyerap individu pencari kerja. Kualitas data dari survei ini lebih bersifat selektif, mengingat banyak pemilik usaha yang enggan untuk disurvei karena menyangkut rahasia usaha masing-masing. Biro yang bertugas mendata payroll AS memasukkan jumlah rata-rata data populasi dari sekitar 400.000 perusahaan. Estimasi jumlah mencakup 40 juta jiwa, dengan target dari total populasi pekerja minimal 45%, di luar pekerja sektor pertanian. Proses dan perhitungan survei terbilang fantastis, terutama jika diamati dari akurasi polling 400 ribu perusahaan terhadap 40 juta pekerja dalam waktu cepat. Apalagi semua korespondensi dilakukan melalui telepon dan surat elektronik. Data tersebut diproses oleh para ahli dan pakar ilmu statistik dan ekonomi dengan tingkat signifikansi dari kualitas data dipertaruhkan 80%. Pengolahan laporan bertujuan untuk memenuhi keingintahuan investor mengenai taksiran biaya yang harus dikeluarkan untuk membayar upah. Informasi ini juga berguna untuk melihat berapa banyak tenaga murah yang bisa diserap demi azas efektif dan efesiensi biaya.

Kesimpulan : Kondisi dan Situasi Tenaga Kerja atau Employment Situation memberikan satu informasi penting bagi pelaku bisnis dan investasi, bahkan hingga kalangan spekulan traders.

Dampak Terhadap Pasar 

Mata Uang Terbukanya lapangan kerja baru yang memberi dampak positif bagi mata uang negara yang bersangkutan. Mengingat akselerasi perputaran mata uang lokal ditentukan oleh jumlah uang tunai yang dipakai untuk membayar upah dan gaji pekerja. Di mata spekulan, mata uang tersebut akan mempunyai daya tarik karena sirkulasinya bisa mendorong bank-bank untuk menaikkan tingkat suku bunga di masa mendatang. Dengan demikian, para pemilik modal berpeluang mendapatkan hasil dari bunga bank.
Mengapa pihak bank harus menyesuaikan suku bunga ? Jawabannya, bank harus mengimbangi sirkulasi dan volume peredaran mata uang dengan menaikkan suku bunga. Langkah ini bertujuan untuk menarik minat deposit dan penabung. Di sinilah letak proses money funding berlangsung. 

Saham Berita kenaikan angka pekerja juga berakibat positif pada bursa ekuitas. Lazimnya, para investor yang akan bereaksi dengan menahan saham-saham tertentu. Alasan ini cukup logis karena kenaikan jumlah lapangan kerja akan memicu konsumsi tinggi. Ekspektasi penjualan ritel pun akan meningkat sehingga target profit/laba perusahaan tercapai. Namun patut diingat jika kondisi ekonomi tidak dalam kondisi overheating, maka konsep ini mutlak berlaku.
Tapi sebaliknya, dalam kondisi overheating, suku bunga bisa sangat tinggi dan inflasi akan membengkak. Konsekuensinya, tingkat bunga pinjaman ritel ikut naik, hingga membebani perusahaan dalam upaya melunasi pinjaman hutang ke bank yang berbuntut pada degradasi harga saham perusahaan. 
Employment > Currency > interest rate > TreasurySecurity > Stock


BURUH, PERAN VITAL PEREKONOMIAN Rating: 4.5 Diposkan Oleh: blogging

Tidak ada komentar:

Posting Komentar